Novel ini, seperti biasa, adalah hasil perenungan dan perjalanan saya bersama salah satu sahabat saya. Hidup di dunia ini pada dasarnya adalah untuk berinteraksi dengan sesama. Tanpa itu keringlah hidup ini. Karena itu juga saya selalu berusaha menghargai tiap waktu yang saya miliki untuk 'berinteraksi'. Baik dengan yang sudah lama kenal, baru kenal, maupun yang belum kenal(misalnya di facebook). Karena setiap "pertemuan" itu saya yakini pasti ada "maksud" dari-Nya. Kita harus setia menjajaginya semampu kita , sebaik mungkin menyirami bibit-bibit pertemuan yang sudah dihadirkan ke hadapan kita.
Menjawab pertanyaan banyak teman mengenai IDE CERITA Zara, dan permohonan untuk mengangkat cerita hidup mereka ke novel. Setiap penulis punya cara berbeda dalam mendapatkan inspirasinya. Ada yang dari lagu, dari film, dari referensi sejarah, dari keindahan alam bahkan berimajinasi sendiri di alam khayalnya (contoh: Harry Potter) . Zara termasuk di dalam jajaran yang mendapatkan dorongan (bukan inspirasi tapi "urge" kepentingan/dorongan) dari PENGALAMAN PRIBADI Zara sendiri.
Kalau pada akhirnya cerita itu diangkat dari kisah hidup sahabat, itu karena Zara dalam prosesnya IKUT MENJALANI bersama sahabat Zara itu. Ikut merasakan. Ada di dalam momen-momen penting perjalanan hidup sang sahabat. Dengan kata lain, kita begitu akrab sampai seolah-olah Zara merasakan semuanya yg dia rasakan. Tanpa itu semua tidak ada kekuatan "Urge" dari diri ini untuk mencurahkannya dalam kata-kata.
Kalau hati sudah tersentuh, buat saya, itu merupakan pertanda bahwa kejadian tersebut adalah sesuatu yang layak di-share. Kalau hati ini (hati Zara) sudah tersentuh maka besar kemungkinan cerita itu juga akan "menyentuh" hati-hati yang lainnya (dalam hal ini pembaca karena konteks Zara sbagai penulis / memang bisanya hanya nulis thok :):)
CINTA MAYA adalah kisah nyata yang tentunya untuk menghormati berbagai pihak, dikemas dalam jalinan fiksi. Jadi masuk kategori fiksi bukan biografi :):)
Ceritanya begini : Zara sedang asyik-asyik me-recap perjalanan hidup sahabat (katakanlah namanya Maya he..he) tiba-tiba (kebetulan?) Mas Kurniawan Junaedhi kirim email, minta naskah. Aku juga baru tau kalo mas Kur ternyata bergerak di penerbitan karena dulu aku meengagumi beliau sebagai penulis :):) Karena percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang "kebetulan"(semua ada maksud-Nya dan sudah diatur oleh hidup) maka setelah selesai aku serahkan naskah Cinta Maya untuk Kutu Buku Sampurna. Dan ternyata ada kebetulan yang lain (nah ini kan jadi terbukti..bukan kebetulan ya? :):) pada bulan Mei , Zara ada urusan di Jakarta. Jadi akhirnya bisa ketemu, makan-makan dan teken-tekenan surat-surat he..he.. Seolah-olah memang semua sudah diatur sedemikian rupa. Permintaan Zara pada si mas hanya satu : covernya harus dari lukisan mba Marina Joesoef.
Zara sudah lama jadi pengamat dan penyuka lukisan lukisan Marina Joesoef. Entah kenapa seperti ada yang 'connecting' gitu. Seni menjadi media penyambung rasa. Antara Zara dan Mba Marina dan antara Zara dengan pembaca-pembaca / teman-teman Zara. Karena itu untuk mempertebal silaturahmi rasa seni, di CINTA MAYA dipadukan lah dua seni itu. Sastra & Lukisan. Alangkah indahnya sepertinya jiwa nya makin 'dapet' gitu lah kira-kira tuk menghidupkan isi tulisannya.
CINTA MAYA sarat dengan nilai-nilai kehidupan (sejauh akal Zara mampu mengejawantahkannya) akan tetapi tetap dalam gaya bahasa keseharian - bahasa yang Zara pribadi menggunakannya sehari hari gitu lo maksudnya :) Mudah-mudahan pesan tersiratnya bisa tertangkap lebih dalam dari sekedar bahasa tersuratnya. Ini adalah cerita dimana saat kita merasa ingin/akan berbuat baik....tiba-tiba hidup berubah 180 derajat membalikkan itikad baik yang mulia itu menjadi musibah. Padahal kita merasa sudah melakukan apa yang diajarkan kitab-kitab kebaikan. Kenapa hasilnya bisa salah? Berbuat baik bukan mendapat pahala melainkan hukuman.
Seringkali Zara sendiri merasakan hal yang sama walau beda konteksnya. Niat baik tapi hasilnya malah dicaci. Niat kasih nasehat eh yg dikasih nasihat malah marah he..he..(misalnya sama anak sendiri atau suami LOL) Ya kira-kira begitu.
Sahabat Zara (Maya dalam kisah ini) sekarang sudah meninggal dunia. Jadi terima kasih Zara haturkan pada putri beliau yang berurai air mata waktu membaca surat-surat Zara dan almarhum ibunya. Insyallah perjalanan hidup almarhum menjadi asupan bagi kita semua. Agar berserah pada Hidup dan jangan pernah marah pada Hidup yang seringkali membingungkan kita. Pepatah bilang : tak kenal maka tak sayang. Jadi kenalilah HIDUP yang ada di dalam diri kita = Insyallah = akan di tuntut kita olehnya dan akan nurut kita pada Hidup itu sendiri sehingga luput dari 'salah-salah jalan' :):)
Kalo aku ceritain lebih banyak lagi nanti penerbitnya marah hi..hi.. jadi tunggu aja bukunya terbit ya. Seperti biasa kesan-kesan dan foto-foto pembaca dengan BUKU nya aku tunggu tuk diposting di PAGE FACEBOOK KU :
http://www.facebook.com/pages/Zara-Zettira-ZR/31741687299
Menjawab pertanyaan banyak teman mengenai IDE CERITA Zara, dan permohonan untuk mengangkat cerita hidup mereka ke novel. Setiap penulis punya cara berbeda dalam mendapatkan inspirasinya. Ada yang dari lagu, dari film, dari referensi sejarah, dari keindahan alam bahkan berimajinasi sendiri di alam khayalnya (contoh: Harry Potter) . Zara termasuk di dalam jajaran yang mendapatkan dorongan (bukan inspirasi tapi "urge" kepentingan/dorongan) dari PENGALAMAN PRIBADI Zara sendiri.
Kalau pada akhirnya cerita itu diangkat dari kisah hidup sahabat, itu karena Zara dalam prosesnya IKUT MENJALANI bersama sahabat Zara itu. Ikut merasakan. Ada di dalam momen-momen penting perjalanan hidup sang sahabat. Dengan kata lain, kita begitu akrab sampai seolah-olah Zara merasakan semuanya yg dia rasakan. Tanpa itu semua tidak ada kekuatan "Urge" dari diri ini untuk mencurahkannya dalam kata-kata.
Kalau hati sudah tersentuh, buat saya, itu merupakan pertanda bahwa kejadian tersebut adalah sesuatu yang layak di-share. Kalau hati ini (hati Zara) sudah tersentuh maka besar kemungkinan cerita itu juga akan "menyentuh" hati-hati yang lainnya (dalam hal ini pembaca karena konteks Zara sbagai penulis / memang bisanya hanya nulis thok :):)
CINTA MAYA adalah kisah nyata yang tentunya untuk menghormati berbagai pihak, dikemas dalam jalinan fiksi. Jadi masuk kategori fiksi bukan biografi :):)
Ceritanya begini : Zara sedang asyik-asyik me-recap perjalanan hidup sahabat (katakanlah namanya Maya he..he) tiba-tiba (kebetulan?) Mas Kurniawan Junaedhi kirim email, minta naskah. Aku juga baru tau kalo mas Kur ternyata bergerak di penerbitan karena dulu aku meengagumi beliau sebagai penulis :):) Karena percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang "kebetulan"(semua ada maksud-Nya dan sudah diatur oleh hidup) maka setelah selesai aku serahkan naskah Cinta Maya untuk Kutu Buku Sampurna. Dan ternyata ada kebetulan yang lain (nah ini kan jadi terbukti..bukan kebetulan ya? :):) pada bulan Mei , Zara ada urusan di Jakarta. Jadi akhirnya bisa ketemu, makan-makan dan teken-tekenan surat-surat he..he.. Seolah-olah memang semua sudah diatur sedemikian rupa. Permintaan Zara pada si mas hanya satu : covernya harus dari lukisan mba Marina Joesoef.
Zara sudah lama jadi pengamat dan penyuka lukisan lukisan Marina Joesoef. Entah kenapa seperti ada yang 'connecting' gitu. Seni menjadi media penyambung rasa. Antara Zara dan Mba Marina dan antara Zara dengan pembaca-pembaca / teman-teman Zara. Karena itu untuk mempertebal silaturahmi rasa seni, di CINTA MAYA dipadukan lah dua seni itu. Sastra & Lukisan. Alangkah indahnya sepertinya jiwa nya makin 'dapet' gitu lah kira-kira tuk menghidupkan isi tulisannya.
CINTA MAYA sarat dengan nilai-nilai kehidupan (sejauh akal Zara mampu mengejawantahkannya) akan tetapi tetap dalam gaya bahasa keseharian - bahasa yang Zara pribadi menggunakannya sehari hari gitu lo maksudnya :) Mudah-mudahan pesan tersiratnya bisa tertangkap lebih dalam dari sekedar bahasa tersuratnya. Ini adalah cerita dimana saat kita merasa ingin/akan berbuat baik....tiba-tiba hidup berubah 180 derajat membalikkan itikad baik yang mulia itu menjadi musibah. Padahal kita merasa sudah melakukan apa yang diajarkan kitab-kitab kebaikan. Kenapa hasilnya bisa salah? Berbuat baik bukan mendapat pahala melainkan hukuman.
Seringkali Zara sendiri merasakan hal yang sama walau beda konteksnya. Niat baik tapi hasilnya malah dicaci. Niat kasih nasehat eh yg dikasih nasihat malah marah he..he..(misalnya sama anak sendiri atau suami LOL) Ya kira-kira begitu.
Sahabat Zara (Maya dalam kisah ini) sekarang sudah meninggal dunia. Jadi terima kasih Zara haturkan pada putri beliau yang berurai air mata waktu membaca surat-surat Zara dan almarhum ibunya. Insyallah perjalanan hidup almarhum menjadi asupan bagi kita semua. Agar berserah pada Hidup dan jangan pernah marah pada Hidup yang seringkali membingungkan kita. Pepatah bilang : tak kenal maka tak sayang. Jadi kenalilah HIDUP yang ada di dalam diri kita = Insyallah = akan di tuntut kita olehnya dan akan nurut kita pada Hidup itu sendiri sehingga luput dari 'salah-salah jalan' :):)
Kalo aku ceritain lebih banyak lagi nanti penerbitnya marah hi..hi.. jadi tunggu aja bukunya terbit ya. Seperti biasa kesan-kesan dan foto-foto pembaca dengan BUKU nya aku tunggu tuk diposting di PAGE FACEBOOK KU :
http://www.facebook.com/pages/Zara-Zettira-ZR/31741687299
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk komentar yang menggunakan id Anonymous harap cantumkan nama.