Sekelumit kisah bagian pertama
Putu Ira Sulastri, seorang perempuan Indonesia kelahiran Singaraja dari pulau dewata, yang nyasar ke negeri empat musim ini dengan embel embel klise: ikut suami. Saat sarapan bersama Edo, anak keduanya terbersit keinginan untuk membangunkan Enya (anak pertamanya). Ia dikejutkan oleh Enya yang sudah terbaring kaku, tak bergerak di atas tempat tidurnya.
=================
Desis lirihku mendadak sontak berubah jadi teriakan histeris. Kakiku ingin berlari tapi tak kuasa bergerak sama sekali. Hanya mataku yang terbelalak menatap ke atas tempat tidur, dimana Enya terbaring kaku. Sama sekali tak bergerak. Bahkan ketika kuguncang tubuhnya. Selimutnya tersingkap dan apa yang kulihat sungguh diluar dugaanku. Sungguh membuatku terpaku, tak kuasa berbuat apa-apa selain meneriakkan namanya dengan nelangsa.
“Enyaaaaa!!!!!”
***
“Apa yang terjadi?” tanya Evan yang baru tiba di ruang tunggu rumah sakit.
“Aku ngga tau! Mana aku tau! Darimana aja kamu? Kenapa baru muncul sekarang?” teriakku galau. Perasaan panik, takut, marah dan sedih berkecamuk dalam kepala dan dadaku yang terasa sesak. Saking galaunya, sampai sampai aku tak mampu lagi untuk berdiri.
Kisah selanjutnya dapat dibaca di link di bawah ini
4 MUSIM, 86 PURNAMA, 1 CINTA (Bagian 2)
Posted using ShareThis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk komentar yang menggunakan id Anonymous harap cantumkan nama.