Chat with Zara

Semua tulisan di blog ini adalah milik Zara Zettira ZR, dilarang menggandakan tanpa seizin penulis. Untuk isi iklan dan widget yang digunakan dalam blog bukan merupakan tanggung jawab penulis.
Ketik nama di kolom join chat, kalau jodoh ya bisa ketemu dengan Mbak Zara. Kalau belum ketemu tidak apa-apa, tunggu jadwal chat online bareng nanti ya.

Senin, 29 Juni 2009

PRAHARA ASMARA 1 & 2


                 
Introduction
Dalam karya-karya seni baik yang murni maupun yang komersil, kata-kata cinta selalu punya daya jual yang tinggi. Karena semua orang pernah merasakannya dan karena itu cinta menjadi universal sifatnya. Sesuatu yang universal pasti bisa dimengerti dan menyentuh hati semua orang. Tapi makna cinta kemudian menjadi rancu. Menjadi lebih identik dengan benda-benda komersil. Menjadi sebuah objek. Materi. 

Cinta seorang kekasih diungkapkan lewat bunga atau hadiah-hadiah mahal. Semakin tinggi status ekonomi seseorang, semakin mahal pula perwujudan cinta kasih mereka. Yang lebih ironis lagi, cinta bisa membuat orang menderita bahkan bunuh diri. Kontradiktif dengan istilah cinta yang digunakan pada anak manusia alias benih cinta kasih kedua orang tuanya. Apa mungkin cinta bisa punya dua makna yang bertolak belakang? Apa benar cinta membawa kebahagiaan sekaligus juga kemurkaan, dendam dan sakit hati?

Cerita ini adalah kisah kehidupan manusia biasa. Yang bisa terjadi pada siapa saja. Pengalaman dan perjalanan hidup yang bagi kebanyakan orang hanya sekedar dilewati tanpa direnungi maknanya. Di dalamnya ada cinta, ada air mata, ada tawa ada luka. Tak banyak orang menetahui atau mau mengakui sebetulnya hanya cinta yang kita perlukan untuk mengarungi kehidupan ini. Bahwa cinta sebetulnya adalah bentuk dari kebahagiaan dan karenanya tidak memiliki dua arti. Cinta tidak bisa membawa kita pada penderitaan. Tapi kenapa masih banyak orang patah hati? Bahkan seorang anak bisa menjadi durhaka dan membenci orang tuanya. Orang tua juga bisa mengusir dan tidak mau mengaku darah dagingnya lagi. Kenapa semua yang berawal dari cinta bisa berubah jadi angkara murka?

Ndilalah, seandainya cerita ini di baca dengan hati yang terbuka lebar. Dibaca bukan sekedar sebagai rentetan kata-kata belaka, melainkan dengan segenap hati dan rasa. Niscaya kita semua bisa percaya akan kekuatan cinta. Dan bisa menemukan cinta yang sejati, yang sebenarnya. Esensi dari cinta. Bukan cinta yang sekedar kata-kata pemanis atau penglaris produk-produk hiburan. 

Adalah sebuah kehormatan dan penghargaan bagi saya, sebagai penulis, apabila rangkaian kata-kata yang terjalin dalam cerita di buku ini, bisa memberikan ketegaran bagi yang sedang menghadapi masalah. Harapan bagi yag sedang frustrasi. Kebenaran dan pencerahan bagi yang sedang bingung memilih langkah. Kelegaan bagi yang sedang menyesali perbuatannya. Singkat kata, setiap kata yang digoreskan dalam lembar-lembar buku ini, memiliki kedalaman makna yang kadang tak tertangkap oleh mata kita. Hanya dengan hati makna itu bisa kita rasakan. Tanpa itu semua, buku ini hanya akan jadi koleksi perpustakaan pribadi atau penghuni laci berteman dengan debu. 
  
Akhir kata, saya memohon waktu dari pembaca agar jangan terburu-buru membaca cerita ini. Jangan buru-buru ingin sampai ke tujuan, karena ingin mengetahui akhir dari cerita ini. Sebab hidup juga tidak bisa kita buru-buru. Semua terjadi bila memang sudah waktunya. Semua memerlukan proses. Seperti padi di sawah yang sabar menunggu dikubangan Lumpur dan sengatan matahari sampai bijinya menjadi bernas dan menjadi berguna bagi manusia. Sesuatu yang berguna memerlukan kesabaran, waktu dan proses. Sesuatu yang terlalu cepat kita dapatkan tidak akan memberikan kepuasan, melainkan hanya mendatangkan keinginan-keingnan berikutnya yang tak ada habisnya.

Ketika menyelesaikan buku ini, saya harap ada cinta mengisi hati kita semua. Cinta dalam pengertian yang sebenarnya. Cinta kasih yang hanya memberikan kekuatan, kepasrahan, kesabaran tanpa batas dan akhirnya kebahagiaan pada kita semua. Dan mudah-mudahan suatu hari nanti, kita semua bisa percaya pada kekuatan cinta yang maha dashyat ini. Sehingga tak ada lagi orang bunuh diri dan saling membenci karena cinta. Tak ada lagi perang dan saling menyakiti satu sama lain, karena semua berasaskan pada cinta. Melalui tulisan saya berusaha menyentuh satu hati demi satu hati. Sebatas kemampuan saya. Tanpa ambisi tanpa niat untuk buru-buru apalagi untuk mengkomersialkan cinta. Semoga ketulusan ini terpancar dalam cerita ini.
I believe in love, I really do
Zara Zettira ZR
BUKU: PRAHARA ASMARA 1 & 2
PENERBIT: AKOER
TERBIT: Maret 2009




2 komentar:

  1. Cinta selalu menjadi sesuatu yg penuh misteri... Misteri yang jika coba dibongkar, memiliki sejuta wajah berbeda... Tetaplah pegang cintamu, karena tanpa cinta kita bagai patung tak bernyawa...

    BalasHapus
  2. Amin... bener skali. Kita aja kan ada karena Cinta NYA yg menciptakan kita :) karna itu memang cinta slalu jadi topik yg tiada habisnya karena berasal dari DIA yang juga tiada awal dan akhirnya

    BalasHapus

Untuk komentar yang menggunakan id Anonymous harap cantumkan nama.

Custom Search

ShareThis